Jakarta, 22 Maret 2025 – Potensi pergerakan masyarakat selama masa mudik Lebaran 2025 mengalami penurunan cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan hasil survei terbaru Kementerian Perhubungan (Kemenhub), jumlah calon pemudik tahun ini diprediksi turun hingga seperempat dari total pemudik tahun lalu.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Budi Rahardjo, membenarkan bahwa tren penurunan ini tercermin dalam survei yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub.
“Benar besaran potensi pergerakan masyarakat saat mudik Lebaran tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun lalu,” kata Budi, Sabtu, 22 Maret 2025.
Budi menjelaskan, proyeksi jumlah pemudik pada tahun ini diperkirakan mencapai 146,48 juta orang atau setara 52 persen dari total populasi. Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan realisasi tahun 2024 yang mencapai sekitar 193,6 juta orang.
Survei yang dilakukan pertengahan Februari 2025 tersebut dilakukan dengan pendekatan berbasis persepsi publik. Artinya, hasil yang ditampilkan bersifat potensi dan belum tentu mencerminkan keputusan akhir masyarakat saat hari keberangkatan tiba.
Menurut Budi, terdapat banyak faktor yang bisa mempengaruhi keputusan seseorang untuk mudik atau tidak, seperti kondisi cuaca, harga tiket, atau situasi nasional yang berkembang menjelang Idul Fitri. Oleh sebab itu, Kemenhub tidak menyimpulkan alasan utama dari penurunan potensi tersebut dalam surveinya.
Meski terjadi penurunan proyeksi, Kemenhub tetap mempersiapkan infrastruktur dan layanan transportasi dalam skala besar untuk mengantisipasi pergerakan masyarakat selama masa mudik dan balik Lebaran.
Langkah ini diambil untuk menjaga kenyamanan dan keamanan pengguna transportasi, serta mencegah terjadinya kepadatan ekstrem, terutama di titik-titik krusial jalur darat, laut, maupun udara selama arus mudik berlangsung. (Redaksi)
