Jakarta, 8 Mei 2025 – PT KAI Commuter menegaskan bahwa sinergi antara penegakan hukum dan edukasi adalah kunci utama untuk menciptakan keselamatan di perlintasan sebidang di masa depan. Leza Arlan, Manajer Humas KAI Commuter, menyoroti bahwa insiden di Bojonggede menjadi pengingat pentingnya kolaborasi semua pihak dalam menjaga disiplin dan kepatuhan aturan. “Kereta mengalami kerusakan berupa retak di kaca kabin depan. Selain itu, perjalanan kereta juga jadi terganggu, terjadi keterlambatan dalam pelayanan, tak bisa melayani pengguna Commuter Line dengan leluasa,” jelas Leza.
KAI Commuter langsung berkoordinasi dengan aparat untuk mengevakuasi truk, mensterilkan area, dan memastikan layanan kembali berjalan normal. Tujuh perjalanan kereta mengalami keterlambatan, namun upaya pemulihan dilakukan secepat mungkin. “Kereta dengan trainset pengganti ini baru bisa kembali berangkat dari Jalur I Stasiun Depok pada pukul 22.46 WIB,” tambah Leza.
Leza menegaskan bahwa penegakan hukum akan terus dilakukan secara konsisten, didukung oleh edukasi berkelanjutan ke seluruh lapisan masyarakat. Ia mengimbau pengguna jalan untuk selalu berhenti saat sinyal berbunyi dan memberikan prioritas kepada kereta. “Berikan hak utama kepada kereta yang akan melintas,” ujarnya.
KAI Commuter berharap, dengan sinergi hukum dan edukasi yang kuat, budaya selamat di perlintasan sebidang akan semakin mengakar dan risiko kecelakaan dapat ditekan seminimal mungkin demi keselamatan bersama. (Redaksi)