Jakarta, 3 Mei 2025 – Transformasi besar-besaran di sektor maritim Indonesia kini kian nyata dengan sinergi antara PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam mendorong percepatan pembangunan infrastruktur maritim. Kolaborasi strategis ini menjadi landasan utama dalam menarik investasi domestik dan asing melalui ajang perdana Indonesia Maritime Week (IMW) 2025 yang akan digelar pada 26–28 Mei 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC). Acara ini juga melibatkan Indonesian National Shipowners Association (INSA) serta Pertamina International Shipping (PIS), menciptakan sinergi lintas sektor untuk memperkuat industri maritim nasional.
IMW 2025 hadir sebagai momentum penting untuk memperlihatkan kesiapan Indonesia dalam membuka peluang investasi, terutama di sektor infrastruktur pelabuhan dan konektivitas maritim. Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, Capt. Antoni Arif Priadi, menyampaikan bahwa event ini diharapkan dapat menjadi penggerak utama pertumbuhan investasi. “Kita berharap banyak investasi yang akan masuk ke Indonesia, baik itu dari sisi shipping-nya, dari sisi pelabuhannya, dari sisi kargonya. Kita juga ingin menarik investasi dari asing, dari luar negeri yang berkaitan dengan shipping, sehingga itu akan membuat shipping kita semakin kuat,” ujarnya.
Pelindo yang kini hadir sebagai operator pelabuhan nasional terintegrasi pasca-merger, menempatkan efisiensi operasional dan keterbukaan terhadap kerja sama sebagai prioritas utama. Menurut Direktur Strategi Pelindo, Prasetyo, kerja sama ini menjadi kunci dalam mempercepat peningkatan kualitas infrastruktur pelabuhan serta menekan biaya logistik secara nasional. “Indikator dari target kita pasca merger adalah memperpendek port stay dan cargo stay. Jadi setelah Pelindo merger, kami membuka lebar-lebar untuk kolaborasi dengan strategic partner baik global maupun domestik dengan fokus adalah bagaimana mendukung pemerintah agar biaya logistik nasional menjadi lebih efisien,” jelasnya.
Ketua INSA, Carmelita Hartoto, menambahkan bahwa IMW juga berfungsi sebagai jembatan pemahaman antara pelaku usaha asing dengan regulasi nasional. “Sehingga kalau mereka (perusahaan kapal asing) ingin bekerja sama dengan perusahaan lokal, mereka sudah cukup mempelajari regulasi yang ada di Indonesia,” kata Carmelita.
Dengan tema “Kepemimpinan Maritim Asia: Konektivitas, Keberlanjutan, dan Digitalisasi,” IMW 2025 diproyeksikan menjadi katalisator dalam menciptakan ekosistem investasi yang sehat dan berkelanjutan di sektor infrastruktur maritim Indonesia. (Redaksi)