KA Pandanwangi Menjadi Ikon Transportasi Rakyat yang Eksotis dan Terjangkau di Jalur Jember – Ketapang

Jember, 18 Mei 2025 — Kereta Api Pandanwangi yang melayani rute Jember – Ketapang pulang-pergi (PP) terus menunjukkan eksistensinya sebagai moda transportasi andalan masyarakat di wilayah timur Pulau Jawa. Selain menyuguhkan pemandangan jalur yang eksotis dan sarat nilai sejarah, KA Pandanwangi juga menjadi salah satu lokomotif penggerak perekonomian dan pariwisata lokal di wilayah Daerah Operasi 9 Jember.

Dengan tarif tiket yang sangat terjangkau, yaitu hanya Rp 8.000, KA Pandanwangi menjadi pilihan favorit masyarakat lintas segmen, baik untuk aktivitas harian, perjalanan wisata, maupun kegiatan ekonomi. Keterjangkauan ini dimungkinkan berkat adanya skema Public Service Obligation (PSO) atau subsidi yang diberikan oleh pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), Kementerian Perhubungan. PSO menjadi bentuk nyata komitmen negara dalam menyediakan akses transportasi publik yang layak, aman, dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.

Jalur KA Pandanwangi yang menghubungkan Jember dan Banyuwangi juga menyuguhkan kemudahan akses menuju berbagai destinasi wisata unggulan di kedua wilayah. Di Jember, penumpang dapat menikmati wisata alam seperti Air Terjun Tancak, Pantai Papuma, dan kawasan Rembangan yang sejuk. Sementara itu, Banyuwangi dikenal dengan destinasi ikonik seperti Kawah Ijen dengan fenomena api birunya, Pantai Pulau Merah, serta Taman Nasional Baluran yang dijuluki “Africa van Java.” Dengan tarif hanya Rp 8.000, masyarakat kini dapat berwisata secara hemat, nyaman, dan bebas macet menggunakan KA Pandanwangi, menjadikannya pilihan ideal untuk perjalanan wisata keluarga maupun petualangan akhir pekan.

“Pemerintah hadir melalui skema PSO, dan KA Pandanwangi adalah salah satu contohnya. Dengan subsidi dari DJKA, Kemenhub, kami dapat memberikan layanan transportasi kereta api yang nyaman dan murah, sekaligus tetap menjaga keberlangsungan layanan di jalur strategis yang menyimpan potensi ekonomi dan wisata besar,” ungkap Cahyo Widiantoro, Manager Hukum dan Humasda Daop 9 Jember.

Capaian positif pun tercermin dari jumlah penumpang yang terus meningkat. Pada tahun 2024, volume penumpang KA Pandanwangi tercatat sebanyak 1.128.843 penumpang. Sementara itu, selama periode Januari hingga 18 Mei 2025, tercatat telah melayani 482.248 penumpang, meningkat 10,80% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai 435.076 penumpang.

“Angka ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan KA Pandanwangi, sekaligus menjadi indikator meningkatnya mobilitas warga di wilayah Jember hingga Banyuwangi. Kami optimis angka ini akan terus tumbuh seiring dengan peningkatan layanan dan promosi potensi wisata yang dilintasi,” tambah Cahyo.

KA Pandanwangi tak hanya menjadi urat nadi penghubung antarwilayah, tetapi juga menjadi bagian dari cerita perjalanan yang melewati hamparan sawah, kawasan pegunungan, stasiun-stasiun heritage hingga terowongan bersejarah. Jalur ini menyimpan potensi besar untuk dikembangkan sebagai paket wisata berbasis transportasi rel.

Ke depan, PT KAI Daop 9 Jember berharap sinergi dengan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan terus diperkuat, sehingga KA Pandanwangi dapat terus memberikan manfaat optimal bagi masyarakat sekaligus mendukung pembangunan ekonomi kawasan. (Redaksi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *