Jakarta, 9 April 2025 – Minat masyarakat terhadap Kereta Api (KA) Sancaka Utara sebagai moda transportasi alternatif meningkat tajam selama masa Angkutan Lebaran 2025. KA ini menghubungkan pesisir utara dan selatan Pulau Jawa, menawarkan kenyamanan dan efisiensi bagi para pemudik. Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyampaikan bahwa operasional kembali KA Sancaka Utara pada 1 Februari 2025 bertepatan dengan pemberlakuan Gapeka 2025 disambut hangat oleh masyarakat. “Rute strategis serta kualitas layanan yang terus ditingkatkan menjadikan KA ini solusi perjalanan yang diminati,” ujar Anne.
Selama periode Angkutan Lebaran dari tanggal 21 Maret hingga 9 April 2025, KA Sancaka Utara relasi Surabaya Pasar Turi – Cilacap melayani total sebanyak 11.775 pelanggan dengan rata-rata harian mencapai 589 penumpang. Tingkat keterisian untuk relasi ini mencapai angka luar biasa sebesar 120,65%. Untuk arah sebaliknya dari Cilacap menuju Surabaya Pasar Turi, tiket terjual sebanyak 10.074 pelanggan dengan rata-rata harian mencapai 504 penumpang dan tingkat keterisian sebesar 103,22%. Penjualan tiket bahkan mencapai puncaknya pada H+4 Lebaran dengan jumlah penumpang sebanyak 911 orang atau setara dengan okupansi sebesar 186,68%.
KA Sancaka Utara melayani rute strategis yang melewati berbagai daerah penting seperti Surabaya, Lamongan, Bojonegoro di pesisir utara hingga Solo dan Yogyakarta di wilayah selatan Pulau Jawa. Selama masa mudik Lebaran tahun ini, tiket kereta sering kali terjual habis jauh melebihi kapasitas karena adanya penumpang dinamis yang naik dan turun di stasiun-stasiun antara. “Penumpang dinamis memungkinkan satu tempat duduk dijual kepada beberapa penumpang secara bergantian,” jelas Anne.
Anne berharap kehadiran kembali KA Sancaka Utara dapat terus memenuhi kebutuhan masyarakat akan moda transportasi yang aman dan nyaman selama musim mudik maupun hari-hari biasa. “Dengan waktu tempuh yang kompetitif serta kualitas layanan yang terus ditingkatkan, kami optimis KA Sancaka Utara menjadi pilihan utama bagi masyarakat lintas utara-selatan Pulau Jawa,” tutupnya.
(Redaksi)