Jakarta, 6 Februari 2025 – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil mencatatkan kinerja yang sangat positif sepanjang tahun 2024 dengan laba bersih mencapai Rp7,01 triliun, meningkat sebesar 22,83% secara tahunan (yoy). BSI juga mencatatkan pertumbuhan dobel digit pada indikator keuangan lainnya seperti Dana Pihak Ketiga (DPK), pembiayaan, dan aset perusahaan. Fokus pada pembiayaan berkualitas, transformasi digital, serta inovasi menjadi kunci utama keberhasilan ini.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, menyatakan bahwa tahun 2024 merupakan periode penuh tantangan dengan kondisi ekonomi global yang tidak pasti, likuiditas ketat, dan persaingan pasar yang tinggi. Meskipun demikian, BSI berhasil tetap fokus pada transformasi digital dan menjaga pertumbuhan pembiayaan yang berkualitas. Menurut Hery, kinerja ini tidak hanya menggembirakan tetapi juga melebihi ekspektasi, menunjukkan bahwa BSI selalu tumbuh di atas rata-rata industri.
Salah satu strategi kunci yang diterapkan pada tahun 2024 adalah perbaikan infrastruktur transaction banking dengan meluncurkan BYOND by BSI serta memperbanyak mesin ATM/CRM, EDC, BSI Agent, dan merchant QRIS. Selain itu, BSI juga menggali potensi bisnis baru seperti bisnis berbasis emas, tabungan haji, bancassurance, dan bisnis treasury. Hasilnya, BSI mencatat pertumbuhan DPK sebesar 11,46% menjadi Rp327,45 triliun, dengan dana murah (CASA) mencapai 60,12% dari total DPK.
Penyaluran pembiayaan oleh BSI juga menunjukkan pertumbuhan yang impresif sebesar 15,88% yoy menjadi Rp278,48 triliun. BSI menyalurkan pembiayaan ke berbagai segmen seperti wholesale, ritel, dan konsumer. Hasil pengelolaan pembiayaan yang baik ini terlihat dari rasio pembiayaan bermasalah (NPF) gross yang membaik menjadi 1,90% pada akhir 2024. BSI juga mencatatkan rasio return on equity (ROE) sebesar 17,77% dan kenaikan aset sebesar 15,55% menjadi Rp408,61 triliun.
BSI terus berkomitmen pada transformasi digital dan inovasi untuk menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan. Pada tahun 2024, BSI mencatat pertumbuhan pendapatan berbasis komisi (fee-based income) sebesar Rp5,51 triliun, meningkat 32,58% yoy. Selain itu, BSI juga berkontribusi dalam green activity dengan penyaluran pembiayaan keuangan berkelanjutan mencapai Rp66,50 triliun. Hery menutup dengan harapan bahwa dengan strategi yang kuat dan istiqamah, BSI akan terus berkembang dan menjadi kebanggaan tidak hanya bagi Indonesia tetapi juga dunia. (Redaksi)