BSI Jaga Kualitas Pembiayaan, Cetak Laba 22,83% di Akhir 2024

Jakarta, 6 Februari 2025 – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatatkan laba bersih sebesar Rp7,01 triliun, tumbuh dobel digit 22,83% secara tahunan (yoy) pada akhir 2024. Keberhasilan ini tidak lepas dari upaya BSI dalam menjaga kualitas pembiayaan yang disalurkan. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, BSI terus berupaya menjadi bank syariah yang unggul dan inovatif di Indonesia.

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, mengungkapkan bahwa BSI telah berhasil mencapai pertumbuhan laba yang signifikan melalui fokus pada kualitas pembiayaan. “Kami selalu memastikan bahwa pembiayaan yang disalurkan berkualitas dan memberikan dampak positif pada kinerja kami,” ujar Hery. BSI mencatat penyaluran pembiayaan sebesar Rp278,48 triliun pada 2024, tumbuh 15,88% yoy.

Berdasarkan segmen, pembiayaan yang disalurkan oleh BSI ke segmen wholesale mencapai Rp77,22 triliun atau tumbuh 14,38% yoy, disusul segmen ritel senilai Rp49,38 triliun (naik 16,86% yoy). Selain itu, pembiayaan untuk segmen konsumer tercatat Rp151,88 triliun atau naik 16,34% yoy. “Kami berkomitmen untuk menjaga kualitas pembiayaan yang disalurkan guna mencapai kinerja yang berkelanjutan,” kata Hery.

Pengelolaan dana pihak ketiga (DPK) yang tepat serta pertumbuhan penyaluran pembiayaan yang sustain juga turut berkontribusi pada pencapaian laba yang tinggi. Dengan pertumbuhan laba bersih 22,83% yoy pada 2024, BSI menjadi salah satu bank yang mencatatkan pertumbuhan kinerja tertinggi di Indonesia. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa BSI mampu menjaga kualitas pembiayaan yang disalurkan dan mencapai kinerja yang impresif.

Komitmen Net Zero Emission

BSI juga turut berkontribusi dalam melakukan green activity, di antaranya penyaluran pembiayaan keuangan berkelanjutan mencapai Rp66,50 triliun, naik dari Rp57,7 triliun pada 2023. Portofolio pembiayaan berkelanjutan BSI ditopang oleh pembiayaan sosial yang mencapai Rp52,40 triliun dan pembiayaan sumber daya alam yang berkelanjutan (green financing) Rp14,10 triliun. BSI juga berhasil menerbitkan sustainability sukuk tahap I senilai Rp3 triliun.

Berbagai langkah implementasi BSI dalam menunjukkan komitmen net zero emission tersebut menempatkan BSI pada peringkat 4 skor ESG di tingkat global. “BSI juga mendukung low carbon economy pada setiap operasional dan bisnis dan perusahaan,” ujarnya.

Dari sisi operasional, komitmen BSI ditunjukkan dengan pemakaian kendaraan operasional ramah lingkungan, membangun gedung ramah lingkungan, termasuk pengelolaan air limbah serta pencahayaan yang hemat energi. “Selain itu, kontribusi terhadap kemaslahatan umat juga dilakukan untuk program socioekonomi, pendidikan, kesehatan, kemanusiaan, dan dakwah serta advokasi,” lanjutnya.

Sebagai bank syariah, BSI mengalokasikan 2,5% dari laba kotor sebagai zakat perusahaan. Total zakat BSI untuk tahun 2024 sebesar Rp232 miliar,  naik 22% dari penyaluran pada tahun lalu.

“Mudah-mudahan dengan memperkuat strategi yang dilakukan, dan istiqamah dalam membangun bank ini melalui satu aktivitas transaction banking yang kuat, suatu hari nanti BSI akan menjadi bank yang dibanggakan, tidak hanya bagi Indonesia tetapi juga di dunia,” tutup Hery. (redaksi)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *