Jakarta, 6 Februari 2025 – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat pertumbuhan pesat pada bisnis emas cicil dan gadai emas, yang mencapai Rp12,82 triliun pada akhir 2024, tumbuh 78,18% yoy. Keberhasilan ini didorong oleh inovasi pada produk cicil emas dan gadai emas yang memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja pembiayaan BSI.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, menjelaskan bahwa bisnis emas cicil dan gadai emas menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan BSI. Nasabah cicil emas meningkat 81% yoy, sementara nasabah gadai emas bertumbuh 11% yoy. Produk cicil emas melesat 177,42% yoy menjadi Rp6,40 triliun, sedangkan produk gadai emas naik 31,33% menjadi Rp6,42 triliun.
Selain bisnis emas, BSI juga mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 11,46% menjadi Rp327,45 triliun pada akhir 2024. Laba bersih BSI mencapai Rp7,01 triliun, meningkat 22,83% yoy. Pembiayaan BSI tumbuh 15,88% yoy menjadi Rp278,48 triliun, dengan segmen wholesale dan ritel menunjukkan kinerja yang mengesankan.
BSI juga berkomitmen pada kegiatan green activity, dengan pembiayaan berkelanjutan mencapai Rp66,50 triliun pada 2024. Langkah ini menempatkan BSI pada peringkat 4 skor ESG di tingkat global.
Dengan terus melakukan inovasi dan transformasi digital, BSI berhasil menjaga momentum pertumbuhan yang berkelanjutan. BSI juga mengalokasikan 2,5% dari laba kotor sebagai zakat, sebesar Rp232 miliar untuk tahun 2024. (Redaksi)