Jakarta, 11 April 2025 – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) semakin fokus mengembangkan ekosistem pasar tradisional berbasis halal untuk memperkuat inklusi keuangan syariah bagi pelaku UMKM. Regional CEO BSI Semarang, Ficko Hardowiseto, menyatakan bahwa pasar tradisional adalah pusat ekonomi masyarakat yang harus diberdayakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. “Kami berkomitmen membangun ekosistem halal yang terhubung dari hulu hingga hilir guna mendorong peningkatan ekonomi masyarakat,” ujar Ficko.
Sebagai langkah awal, Pasar Gede di Solo dipilih sebagai percontohan pengembangan ekosistem pasar berbasis halal karena Solo merupakan kota wisata dan destinasi nasional. Untuk mendukung digitalisasi transaksi di pasar tradisional, BSI menghadirkan layanan seperti QRIS, EDC, dan BSI Agen agar masyarakat dapat bertransaksi dengan lebih aman dan mudah. Hingga Maret 2025, total merchant QRIS BSI di area Solo mencapai 8.528 dengan nilai transaksi sebesar Rp20,82 miliar dan jumlah transaksi lebih dari 279.783 per merchant.
BSI juga mencatatkan total number of account (NOA) wirausaha sebanyak 105 nasabah di Pasar Gede. Selain itu, BSI terus mengedukasi pedagang tentang investasi emas serta pembiayaan modal usaha sesuai segmen mikro hingga menengah. “Kami ingin memastikan bahwa masyarakat dapat memanfaatkan layanan keuangan syariah untuk mendukung pertumbuhan usaha mereka,” tambah Ficko.
Melalui pemberdayaan klaster pasar ini, BSI berharap dapat memperkokoh ketahanan ekonomi masyarakat akar rumput sekaligus menjadikan ekonomi syariah sebagai katalis pembangunan nasional. “UMKM memiliki kontribusi besar terhadap PDB nasional serta penyerapan tenaga kerja yang signifikan. Oleh karena itu, pemberdayaan UMKM harus terus dijaga secara berkelanjutan,” tutupnya.
(Redaksi)