Jakarta, 8 Maret 2025 – PT Bank Syariah Indonesia kembali menambah deretan kegiatan sosialnya dengan meluncurkan program FP Charity X BSI pada momen Ramadan. Melalui kegiatan ini, BSI memberikan bantuan sosial kepada insan media yang membutuhkan, sekaligus menumbuhkan rasa kepedulian dan solidaritas di kalangan pers. Kali ini, bantuan yang disalurkan mencapai Rp200 juta, sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap insan media yang telah berkontribusi besar dalam menyebarkan informasi.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, menyatakan bahwa kegiatan semacam ini adalah bagian dari program rutin yang dijalankan BSI untuk menguatkan peran sosialnya, yang meliputi tiga pilar utama: finansial, sosial, dan spiritual. Selain bantuan langsung kepada insan media, program ini juga mencakup inisiatif pendidikan yang bertujuan membantu anak-anak jurnalis yang menghadapi berbagai kendala, seperti kehilangan orang tua atau kesulitan ekonomi.
Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa BSI tidak hanya fokus pada kinerja bisnis, tetapi juga memiliki komitmen untuk membangun dan mendukung komunitas media melalui berbagai program sosial dan edukasi.
Ungkapan Syukur
Selain itu, Hery juga mengatakan kegiatan sosial yang dilakukan BSI merupakan ungkapan rasa syukur atas capaian pertumbuhan kinerja berkelanjutan yang ditorehkan perseroan sejak berdiri pada 2021.
Per Desember 2024, BSI sudah masuk ke dalam top 10 global Islamic bank dari sisi kapitalisasi pasar. BSI juga menjadi salah satu di Jajaran top 10 Bank di Indonesia yang mencatatkan pertumbuhan kinerja laba tertinggi.
“Kami pertama kali menyentuh aset di atas Rp400 triliun (akhir 2024) dengan laba yang solid tumbuh double digit. Kedepannya, BSI akan terus melanjutkan pertumbuhan yang sehat dan sustain sehingga dapat menjaga pertumbuhan kinerja di atas industri” lanjutnya penuh optimisme.
BSI pun menurutnya selalu mampu menjaga kualitas aset. Pengelolaan pembiayaan yang tepat berimbas pada membaiknya kualitas pembiayaan yang disalurkan dengan rasio pembiayaan bermasalah (Non-Performing Financing) berada di level dibawah 2%. Cost of credit (COC) BSI terbilang sangat kecil yaitu di bawah 1% hingga akhir tahun lalu dengan kecukupan cash coverage atau cadangan untuk menjaga pembiayaan macet yang mumpuni yaitu hampir 200%.
Hery pun menyebut fee based income ratio BSI saat ini sudah hampir mencapai 18%. Hal ini karena BSI terus melakukan langkah-langkah inovasi membuka potensi bisnis yang lebih luas serta transformasi digital yang terus dilakukan.
“One of the best di market. Jadi satu sisi profitability-nya bagus, di sisi lain kualitas pembiayaannya juga baik. Dan kami saat ini sudah masuk Top 10 bank syariah global dari segi kapitalisasi pasar. Tadinya tidak ada bendera Indonesia sebagai jawara-jawara di perbankan syariah global berdasarkan market cap. Memang kita belum bisa menandingi bank dari Saudi, tapi ke depan bukan tidak mungkin 5-10 tahun lagi BSI bisa juga bertengger di 3 besar,” tutupnya.
Pada kesempatan yang sama Menteri Agama Nasaruddin Umar menganggap kolaborasi antara Perusahaan dengan media hal yang sangat baik. Media adalah salah satu profesi yang disebutkan di dalam Alquran berupa pembawa pesan. (redaksi)