Ekosistem Pasar Halal BSI Dukung Perluasan Transaksi Ritel UMKM

Yogyakarta, 10 April 2025 – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) semakin fokus pada pengembangan transaksi ritel syariah di pasar-pasar tradisional dengan mengedepankan konsep ekosistem pasar halal. Dengan pendekatan ini, BSI berkomitmen untuk memperkuat inklusi keuangan bagi pelaku UMKM dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Menurut Anton Sukarna, Direktur Distribution & Sales BSI, pasar merupakan pusat perekonomian masyarakat di tingkat lokal, dan penguatan ekosistem pasar akan menjadi kunci untuk mengoptimalkan transaksi keuangan berbasis syariah di seluruh lapisan masyarakat.

“Saat ini BSI menyasar pasar untuk membangun ekosistem halal yang nantinya akan terhubung dari hulu hingga hilir mulai produksi hingga penjualan di pasar. Pasar menjadi salah satu pusat ekonomi daerah untuk mendorong peningkatan ekonomi. Pasar Beringharjo, Yogyakarta menjadi yang pertama sebagai wujud ekosistem pasar, mengingat Yogyakarta sebagai kota wisata dan menjadi destinasi wisata nasional,” jelas Anton.

BSI terus mengembangkan layanan perbankan syariah seperti BSI Agen, QRIS, dan EDC di pasar-pasar tradisional untuk mendukung transaksi keuangan digital. Dengan tujuan untuk membuat transaksi lebih cepat, aman, dan mudah bagi pelaku usaha, BSI turut memperkenalkan sistem yang memfasilitasi perputaran modal usaha para pedagang.

“Kami akan optimalkan potensi transaksi melalui BSI Agen, QRIS dan EDC untuk digitalisasi transaksi di pasar. Selain itu juga BSI terus mengedukasi investasi emas bagi pedagang dan wirausaha, serta pembiayaan untuk perputaran modal usaha sesuai segmen yakni mikro, maupun kecil dan menengah,” kata Anton.

Di Yogyakarta, BSI telah membangun ekosistem pasar dengan sekitar 21.000 merchant QRIS dan total transaksi mencapai Rp16,3 miliar hingga Maret 2025. Jumlah transaksi per merchant lebih dari 3.500, dengan lebih dari 4.500 nasabah UMKM terdaftar.

“Segmen usaha didominasi oleh pedagang besar dan eceran, wirausaha makanan dan minuman, sosial budaya dan kerajinan,” imbuh Anton.

Melalui pemberdayaan ekosistem pasar, BSI berharap dapat meningkatkan inklusi keuangan syariah, terutama di kalangan pelaku ekonomi kecil. Langkah ini juga sejalan dengan upaya BSI untuk menjadikan ekonomi syariah sebagai pendorong utama pembangunan ekonomi nasional.

“Kita semua tahu bahwa pelaku UMKM termasuk yang masuk ekosistem pasar itu adalah tulang punggung ekonomi nasional. Oleh karena itu harus dijaga secara berkelanjutan, salah satunya melalui pemberdayaan ekonomi syariah,” ungkap Anton.

Selain itu, BSI terus memperluas infrastruktur digital dengan QRIS dan EDC. Pada 2024, BSI telah mencapai 448.000 merchant QRIS di seluruh Indonesia, dengan transaksi mencapai Rp3,5 triliun dari lebih 42 juta transaksi. Sementara merchant EDC BSI tercatat mencapai 13.000 dengan transaksi sebesar Rp551 miliar. (Redaksi)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *