Surabaya (10/2) – Di tengah kondisi ekonomi global yang kurang stabil, ekspor Indonesia tetap menunjukkan pertumbuhan positif. Data BPS menunjukkan nilai ekspor Januari-Desember 2024 mencapai 264,7 miliar dolar AS, naik 2,29% dibanding tahun sebelumnya.
PT Pelindo Terminal Petikemas mendukung pertumbuhan ini dengan mencatat peningkatan arus peti kemas ekspor sebesar 10,58%. “Peningkatan arus peti kemas ekspor menunjukkan aktivitas perdagangan yang meningkat,” kata Corporate Secretary Pelindo, Widyaswendra.
Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) melalui Sekjen Toto Dirgantoro mengakui, meski ada tantangan, eksportir Indonesia mampu tumbuh. “Kita perlu terus mendorong ekspor agar pertumbuhan ekonomi tetap terjaga,” ungkapnya.
Sementara itu, perusahaan pelayaran seperti Ocean Network Express (ONE) juga mencatat pertumbuhan volume ekspor sekitar 5-10%. President Director PT ONE Indonesia, Keishin Watanabe, optimis arus perdagangan internasional Indonesia akan terus tumbuh.
“Dengan kerjasama semua pihak, kita dapat memaksimalkan potensi ekspor Indonesia,” tambahnya. Diharapkan, pertumbuhan ekspor ini dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian Indonesia.
Volume Ekspor Lebih Dominan
Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) mengakui, kendati ada tantangan selama 2024, namun eksportir Indonesia tetap tumbuh. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), Sekretaris Jenderal GPEI Toto Dirgantoro mengatakan nilai ekspor Indonesia 2024 tumbuh kurang lebih 3%.
Toto mengapresiasi pertumbuhan petikemas yang cukup besar sebagaimana dilaporkan oleh pihak pelabuhan.
“Memang biasanya, pertumbuhan volume petikemas selalu lebih tinggi dari rata-rata nilai ekspor secara nasional, karena adanya juga peti kemas ekpor yang sifatnya hanya untuk reposisi,” katanya.
Toto memprediksi nilai ekspor tahun 2025 akan tumbuh lebih tinggi yakni pada angka 4%. Dia berharap, dengan asumsi nilai ekspor 4%, pertumbuhan volume petikemas ekspor akan lebih tinggi.
“Untuk mendukung hal tersebut, kami berharap Pelindo mengembangkan salah satu pelabuhannya untuk menjadi hub nasional, sehingga tidak perlu mengandalkan Singapura atau Tanjung Pelepas Malaysia untuk melakukan transshipment sehingga bisa memangkas biaya ekspor,” tegas Toto.
Ekspor Indonesia yang tetap tumbuh positif juga tercermin dalam volume yang ditangani perusahaan pelayaran pada 2024. Ocean Network Express (ONE), salah satu perusahaan pelayaran (main liner operator) asal Jepang, mengakui pertumbuhan ekspor Indonesia selama tahun 2024. (redaksi)