Jakarta, 14 Mei 2025 — PT Kereta Api Indonesia (Persero) menunjukkan keseriusannya dalam menghadapi tantangan transportasi berkelanjutan melalui penandatanganan nota kesepahaman dengan Deutsche Bahn, operator kereta api terbesar di Jerman. Kolaborasi strategis ini digadang-gadang akan menjadi game changer bagi transformasi perkeretaapian nasional.
Acara penandatanganan yang berlangsung di Jakarta Railway Centre ini menghadirkan langsung jajaran pimpinan dari kedua perusahaan, termasuk Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dan perwakilan Deutsche Bahn. Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari komitmen kedua belah pihak dalam menerapkan prinsip-prinsip ESG di industri perkeretaapian.
“Hari ini kita meneguhkan komitmen bersama untuk membangun sektor perkeretaapian yang tidak hanya efisien dan modern, tetapi juga ramah lingkungan dan inklusif. Melalui kerja sama dengan Deutsche Bahn, KAI bertekad menjadi katalis dalam transformasi hijau transportasi massal di Indonesia,” ungkap Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo.
Kolaborasi ini akan menyentuh berbagai aspek penting transformasi, mulai dari digitalisasi operasional, pengembangan teknologi ramah lingkungan, hingga optimalisasi tata kelola berkelanjutan. Salah satu fokus utama adalah pengembangan kawasan berbasis transportasi umum yang terintegrasi dengan konsep Transit Oriented Development (TOD).
Pencapaian awal KAI dalam menerapkan prinsip keberlanjutan terlihat dari perolehan skor 41 dalam penilaian ESG oleh S&P Global. “Ini adalah langkah awal yang membanggakan dan menjadi sinyal positif bahwa arah transformasi kita sudah tepat,” ujar Didiek.
Berbagai inisiatif konkret telah dijalankan, termasuk pemasangan panel surya di 66 titik operasional, penggunaan bahan bakar ramah lingkungan, hingga penerapan sistem paperless di berbagai lini bisnis. KAI juga telah meluncurkan fitur penghitungan jejak karbon dalam aplikasi mobile-nya untuk meningkatkan kesadaran lingkungan penumpang.
“Kerja sama ini tidak hanya akan memperkuat kapasitas internal KAI, tapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat luas melalui layanan transportasi yang lebih hijau, aman, dan terintegrasi,” tambah Didiek.
Deutsche Bahn akan berbagi pengetahuan dan teknologi mutakhir, termasuk penerapan Building Information Modelling (BIM) dan Digital Twin untuk meningkatkan efisiensi operasional. Transfer pengetahuan ini diharapkan dapat mempercepat transformasi digital di sektor perkeretaapian Indonesia.
Kolaborasi ini semakin mengukuhkan posisi KAI sebagai pionir transportasi rel berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara. Kedua perusahaan berkomitmen untuk terus mengembangkan kerja sama teknis di berbagai bidang prioritas.
“Kita melangkah ke masa depan dengan keberanian dan komitmen. Bersama Deutsche Bahn, KAI tidak hanya membangun rel baru secara fisik, tapi juga membangun rel masa depan yang menghubungkan inovasi, keberlanjutan, dan nilai bersama bagi masyarakat dan pemangku kepentingan,” tutup Didiek. (Redaksi)