Jakarta, 7 April 2025 – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat kinerja positif pada sektor angkutan barang selama kuartal pertama 2025, dengan total volume 16.072.802 ton (unaudited), naik 3 persen dari periode yang sama tahun lalu. Batu bara tetap menjadi komoditas utama dengan volume angkutan 13.299.409 ton atau 82,75 persen dari total barang, didistribusikan terutama ke wilayah Sumatera bagian selatan untuk memenuhi kebutuhan energi nasional. “Capaian ini menunjukkan kenaikan 8 persen dibandingkan volume batu bara yang diangkut pada kuartal pertama tahun 2024 sebesar 12.362.860 ton,” jelas Vice President Public Relations KAI Anne Purba.
Selain batu bara, pertumbuhan juga terjadi pada komoditas lain seperti barang retail yang naik 13 persen dari 52.712 ton menjadi 59.362 ton, serta pupuk yang melonjak 138 persen dari 2.845 ton menjadi 6.780 ton. “Peningkatan volume angkutan pupuk ini memiliki arti strategis karena turut mendukung program swasembada pangan nasional. Dengan memastikan distribusi pupuk yang lancar ke berbagai daerah, KAI berperan dalam menjamin ketersediaan bahan penunjang pertanian, yang pada akhirnya berdampak pada ketahanan pangan nasional,” ujar Anne.
KAI terus memperkuat keandalan layanan dengan membarui infrastruktur, seperti penggantian bantalan rel menjadi bantalan sintetis yang lebih ramah lingkungan dan aman. Moda kereta api menawarkan keunggulan efisiensi logistik, kapasitas angkut besar, serta kontribusi dalam mengurangi kemacetan dan polusi di jalan raya. Upaya ini mendukung sistem logistik nasional yang lebih berkelanjutan.
Sebagai bentuk adaptasi terhadap kebutuhan industri dan pelanggan, KAI mengembangkan solusi logistik terintegrasi yang mudah diakses dan disesuaikan, serta memperkuat digitalisasi layanan melalui KAI Logistik. “Dengan berbagai inisiatif tersebut, KAI berkomitmen untuk mendukung sistem logistik nasional yang efisien, andal, dan ramah lingkungan. Ini merupakan bagian dari kontribusi kami dalam memperkuat daya saing ekonomi Indonesia,” tutup Anne.
(Redaksi)