Jakarta, 26 April 2025 – KAI menunjukkan komitmen kuat terhadap Asta Cita pemerintah dengan mengoptimalkan aset negara sebagai lahan pertanian dan perkebunan. Melalui kerja sama dengan mitra pihak ketiga, KAI membuka peluang bagi masyarakat dan perusahaan untuk berperan aktif dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. “Dukungan KAI terhadap Asta Cita pemerintah, khususnya dalam penguatan ketahanan pangan nasional, merupakan wujud nyata peran serta BUMN dalam memberikan manfaat bagi masyarakat dan negara,” jelas Anne Purba, Vice President Public Relations KAI.
Hingga tahun 2025, terdapat 3.768 lokasi aset KAI dengan total luas 4.483.946 meter persegi yang telah dikerjasamakan untuk program ini. Di Madura, aset yang dimanfaatkan untuk pertanian dan perkebunan mencapai 5.875 meter persegi di 29 lokasi, sedangkan di Sumatera ada 525.292 meter persegi di 337 lokasi. Pulau Jawa menjadi fokus utama dengan 3.952.779 meter persegi di 3.402 lokasi.
Sebagian besar lahan yang disewakan berada di sekitar jalur aktif kereta api, yaitu 2.251 lokasi dengan luas 3.030.288 meter persegi, di mana pengelolaan tetap mengutamakan keselamatan operasional KA. Sementara itu, 1.517 lokasi dengan luas 1.453.658 meter persegi berada di jalur non-aktif, memberikan peluang lebih luas untuk pengembangan pertanian tanpa mengganggu jalur KA.
Dengan langkah ini, KAI berharap dapat menyediakan sumber pangan berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan petani serta pelaku agribisnis di Indonesia. “KAI berkomitmen untuk memastikan proses penyewaan aset ini berjalan transparan dan efisien, serta mengedepankan keselamatan dan keamanan operasional kereta api. Kami menyambut baik partisipasi aktif dari berbagai pihak untuk bersama-sama mewujudkan ketahanan pangan nasional,” tutup Anne.
(Redaksi)