Jakarta, 25 April 2025 – Semangat Kartini tidak hanya tercermin dalam dunia pendidikan atau sosial, tetapi juga mengakar kuat dalam dunia properti dan perkeretaapian. Dalam momentum Hari Kartini tahun ini, KAI Properti menegaskan peran besar perempuan dalam membangun masa depan infrastruktur Indonesia. Dengan 22% dari total pegawai merupakan perempuan, KAI Properti terus memperluas komitmen terhadap kesetaraan dan pemberdayaan di sektor yang menantang ini.
Sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi perempuan, KAI Properti mengadakan BoD Talk bertema “KAI Properti untuk Generasi Masa Kini: Berdaya, Berkarya, Bermakna”. Acara ini menjadi ruang bertukar gagasan antara generasi muda dan jajaran pimpinan, sekaligus mendorong lahirnya inovasi dari semangat Kartini modern.
Dalam sesi diskusi, Direktur Keuangan KAI Properti, Reska Putri Prasliita, mengingatkan pentingnya peran aktif generasi muda dalam membentuk wajah perusahaan ke depan. “Kami ingin generasi muda tidak hanya hadir, tetapi juga berdaya, berkarya, dan memberikan makna dalam setiap langkahnya,” tutur Reska dengan penuh semangat membangun.
Ia juga menyoroti tantangan besar yang dihadirkan oleh era disrupsi. Menurut Reska, kemajuan teknologi harus diimbangi dengan perubahan pola pikir agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman. “Disrupsi bukan hanya tentang teknologi, tapi juga tentang bagaimana kita berpikir dan bertindak. Kalau cara pikir kita tidak berubah, maka kita akan tertinggal meski teknologi terus berkembang,” tambahnya.
Keterlibatan perempuan di KAI Properti semakin berkembang, bukan hanya di bidang administrasi, melainkan juga di sektor pengelolaan proyek, pengembangan infrastruktur, hingga perencanaan strategis. Ini membuktikan bahwa Kartini masa kini tidak hanya membentuk masa depan, tetapi juga menggerakkan perubahan nyata dari dalam industri.
Dengan membuka ruang seluas-luasnya bagi perempuan untuk berkarier dan menjadi pemimpin, KAI Properti berupaya menghadirkan ekosistem kerja yang setara dan memberdayakan. “KAI Properti memberikan ruang yang luas bagi perempuan untuk berkembang dan berkontribusi secara maksimal kepada perusahaan,” tutup Reska, penuh keyakinan terhadap masa depan yang inklusif. (Redaksi)
