Jakarta – Sebagai pusat ekonomi lokal yang ikonik, Pasar Beringharjo di Yogyakarta menjadi bagian penting dari inisiatif BSI dalam mendukung perkembangan ekonomi syariah di Indonesia. Dengan program ekosistem pasar halal, pasar ini menjadi simbol keberhasilan integrasi ekonomi berbasis nilai-nilai syariah.
Anton Sukarna menyebutkan, “Melalui pemberdayaan klaster pasar diharapkan inklusi jasa keuangan dan perbankan syariah di tataran pelaku ekonomi akar rumput semakin tumbuh dan kian kuat.” Dengan pendekatan ini, BSI membantu pelaku usaha kecil untuk lebih percaya diri dalam mengembangkan bisnis mereka.
Program ini didukung oleh layanan digital seperti QRIS dan EDC, yang memungkinkan pedagang pasar menerima pembayaran non-tunai dengan lebih mudah. Total transaksi QRIS di Yogyakarta yang mencapai Rp16,3 miliar menunjukkan bagaimana digitalisasi memperkuat posisi pasar sebagai pusat ekonomi lokal.
Tidak hanya itu, BSI juga memberikan pembiayaan untuk modal usaha bagi pedagang pasar. Hingga Februari 2025, total pembiayaan yang disalurkan kepada pelaku UMKM mencapai Rp52,09 triliun, mencerminkan komitmen BSI dalam mendukung pertumbuhan usaha kecil.
Program edukasi tentang investasi emas menjadi bagian dari strategi BSI untuk memastikan keberlanjutan usaha pedagang. Langkah ini membantu mereka mengelola aset dengan bijaksana, mendukung perkembangan bisnis mereka dalam jangka panjang.
Melalui kontribusi Pasar Beringharjo, BSI tidak hanya mendukung ekonomi lokal tetapi juga menciptakan model ekonomi syariah yang dapat diterapkan di seluruh Indonesia, menjadikan Yogyakarta sebagai inspirasi bagi daerah lain. (jakarta)