Kreativitas Lokal Tembus Jepang, KAI Bawa UMKM ke Fashion World Tokyo 2025

Jakarta, 29 April 2025 — Dukungan PT Kereta Api Indonesia (Persero) terhadap sektor ekonomi kreatif kembali terbukti lewat partisipasi dalam ajang internasional Fashion World Tokyo (FaW TOKYO) 2025. Dalam gelaran bergengsi yang berlangsung di Tokyo Big Sight, Jepang, pada 26–28 Maret lalu, KAI memberangkatkan dua brand UMKM unggulan, Herviolet dan Bloom with Kaia, untuk tampil dan memperkenalkan karya mereka ke pasar global.

Sebagai salah satu pameran dagang fesyen terbesar di Jepang, FaW TOKYO mempertemukan pelaku industri dari berbagai negara dengan fokus pada tren busana, keberlanjutan, tekstil, wellness, hingga teknologi fesyen. Keikutsertaan UMKM binaan KAI dalam ajang ini menandai langkah nyata perseroan dalam mengintegrasikan sektor transportasi dengan pemberdayaan ekonomi berbasis kreativitas.

EVP Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji menjelaskan, “KAI berkomitmen memfasilitasi merek lokal agar mampu berkompetisi di tingkat internasional, sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia melalui industri kreatif,” ujar Agus.

Peran KAI dalam kegiatan ini tidak sekadar sebagai pendamping, tetapi juga sebagai penggerak yang membuka akses global bagi produk lokal. Melalui inisiatif Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), KAI memperkuat posisi UMKM Indonesia di tengah peta industri global yang kian kompetitif.

“Kami percaya bahwa mendukung UMKM bukan hanya tentang bisnis, tetapi juga tentang membangun masa depan ekonomi nasional. Melalui ajang seperti FaW TOKYO 2025, kami ingin menunjukkan bahwa KAI turut serta dalam membangun branding positif Indonesia di mata dunia,” jelas Agus.

Dengan kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional yang mencapai lebih dari Rp8.500 triliun, KAI melihat kolaborasi lintas sektor sebagai strategi penting dalam mendongkrak daya saing nasional. Partisipasi ini juga menjadi refleksi dukungan KAI terhadap visi Presiden Prabowo untuk menjadikan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi kerakyatan di masa depan. (Redaksi)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *