Jakarta, 24 Maret 2025 – Di dunia perbankan, kualitas layanan sering kali menjadi tolok ukur utama. Namun, Bank Syariah Indonesia (BSI) menunjukkan bahwa kualitas tidak hanya diukur dari kecepatan dan efisiensi, tetapi juga dari sejauh mana layanan tersebut dapat mengakomodasi semua lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas.
Melalui inisiatif pemberdayaan agen disabilitas di BSI Contact Center, bank ini menegaskan komitmennya untuk menciptakan layanan yang inklusif, tanpa diskriminasi. Salah satu contoh nyata adalah Tina Ade Firliana, seorang agen disabilitas daksa yang menunjukkan bahwa keterbatasan fisik tidak menghalangi dedikasi tinggi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah.
“Tantangan fisik yang saya hadapi justru menjadi motivasi bagi saya untuk bekerja lebih keras dan memberikan yang terbaik. Setiap hari, saya belajar untuk terus beradaptasi dan menemukan cara untuk memberikan pelayanan yang maksimal bagi nasabah. Saya ingin menunjukkan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk memberikan layanan terbaik,” ujar Tina dengan semangat.
BSI percaya bahwa inklusi sosial dan keuangan dapat terwujud jika semua pihak, tanpa kecuali, diberikan kesempatan yang sama untuk berkontribusi. Melalui program ini, BSI tidak hanya membuka pintu kerja bagi penyandang disabilitas, tetapi juga memperkaya kualitas layanan yang diberikan kepada nasabah, menjadikan mereka lebih humanis dan penuh empati. (Redaksi)
