Lewat Kampanye “Jagalah Hati, Jaga Data Diri”, BSI Ajak Masyarakat Waspada Kejahatan Siber

Jakarta, 12 April 2025 — Menyadari semakin kompleksnya ancaman kejahatan siber di era digital, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menggelar kampanye edukatif bertajuk “Jagalah Hati, Jaga Data Diri”. Melalui inisiatif ini, BSI mengajak nasabah dan masyarakat luas untuk meningkatkan kewaspadaan serta memperkuat perlindungan terhadap data pribadi dalam setiap aktivitas keuangan digital.

SEVP Branding and Communication BSI, Kemas Erwan Husainy, mengatakan bahwa kampanye tersebut merupakan langkah nyata dalam merespons maraknya penipuan digital yang kerap menargetkan data-data penting milik nasabah. Ia menekankan bahwa informasi pribadi adalah garis pertahanan terakhir yang harus dijaga dengan baik.

“Dalam dunia digital, keamanan data menjadi salah satu perhatian utama. Lewat ‘Jagalah Hati, Jaga Data Diri’, BSI mengajak nasabah untuk melihat data mereka sebagai sesuatu yang bersifat pribadi dan sangat berharga. Konsep ini mengingatkan kita bahwa keamanan data tidak hanya soal keandalan teknologi, tetapi juga tentang menjaga informasi yang sangat penting dan pribadi sebagai kunci pada proses otentifikasi sebagai langkah verifikasi untuk memastikan bahwa hanya pemilik akunlah yang mengakses transaksi,” katanya.

Menurutnya, BSI menghadirkan kampanye ini dengan pendekatan emosional dan spiritual agar pesan yang disampaikan lebih mengena dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan masyarakat.

Dia menambahkan, “‘Jagalah Hati, Jaga Data Diri’ adalah konsep yang menggabungkan nilai spiritual dengan topik yang sangat relevan dan penting di dunia digital saat ini, yaitu keamanan data pribadi. Lebih jauh, BSI tidak hanya berbicara tentang produk atau layanan, tetapi juga ingin membangun hubungan emosional yang lebih erat dengan semua nasabah dan meningkatkan literasi tentang pentingnya menjaga data pribadi.”

“BSI ingin memberikan makna lebih besar tentang menjaga hal-hal yang paling berharga dalam hidup kita, baik itu data pribadi maupun nilai-nilai dalam hidup semua nasabah,” ucapnya.

Sebagai penguat pesan kampanye ini, BSI telah mendapatkan izin dari Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym untuk menggunakan lagu “Jagalah Hati” sebagai bagian dari upaya sosialisasi. Lagu tersebut dipilih karena memiliki makna yang mendalam dan sudah dikenal luas oleh masyarakat dari berbagai lapisan.

“Dengan latar belakang tersebut, kampanye ‘Jagalah Hati, Jaga Data Diri’ tidak hanya berfokus pada peningkatan kesadaran tentang pentingnya menjaga data, tetapi juga mengajak masyarakat untuk lebih bijak dan berhati-hati dalam menghadapi era digital,” tuturnya.

BSI turut memberikan edukasi kepada publik tentang berbagai modus penipuan digital yang tengah marak. Mulai dari phishing yang dilakukan melalui email, hingga SMS dan telepon palsu yang menyamar sebagai pihak bank dan meminta data pribadi, semua perlu diwaspadai.

“Penting sekali bagi seluruh masyarakat di era sekarang ini, untuk mengenali modus-modus tersebut sehingga lebih berhati-hati dan waspada dalam menjaga keamanan diri kita,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan agar nasabah tidak memberikan informasi sensitif seperti PIN, nama ibu kandung, nomor kartu, password, CVV/CVC, exp date, serta OTP (One-Time Password) kepada siapapun. Setiap informasi yang mencurigakan sebaiknya diverifikasi melalui kanal resmi BSI seperti BSI Call 14040, website www.bankbsi.co.id, serta akun media sosial @banksyariahindonesia.

Nasabah diimbau untuk tidak mengklik tautan mencurigakan yang dikirim melalui SMS, email, atau WhatsApp, serta memastikan pengirim benar-benar dari sumber resmi. Selain itu, pengguna juga disarankan untuk lebih berhati-hati ketika menggunakan jaringan internet publik yang rentan disusupi malware.

Sebagai bentuk dukungan terhadap perlindungan digital di sektor perbankan, BSI juga berkolaborasi dengan otoritas terkait guna memperluas jangkauan edukasi dan literasi digital. Melalui kampanye ini, BSI berharap dapat menciptakan sistem transaksi digital yang lebih aman, nyaman, dan terlindungi dari berbagai risiko penipuan. (Redaksi)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *