Pertumbuhan Positif Bisnis Griya BSI, Fokus pada Pembiayaan untuk Gen Z dan Milenial

Jakarta, 9 Mei 2025 – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) mencatatkan kenaikan signifikan dalam bisnis griya atau pembiayaan perumahan pada kuartal pertama 2025. Pada periode ini, BSI berhasil membukukan pertumbuhan sebesar 8,63% secara tahunan, dengan total pembiayaan mencapai Rp58,03 triliun. Peningkatan ini mencerminkan keberhasilan BSI dalam merangkul pasar potensial, khususnya kalangan generasi Z dan milenial yang tengah berkembang pesat di kota-kota besar Indonesia.

Menurut Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna, sebagian besar pertumbuhan bisnis griya berasal dari pembiayaan rumah baru, renovasi, dan indent. “Pada kuartal I/2025, terlihat tren positif pembiayaan BSI Griya melalui berbagai skema. Mulai dari pilihan jangka waktu pembiayaan hingga angsuran menyesuaikan pendapatan nasabah,” kata Anton.

Sebagai bagian dari strategi pertumbuhan, BSI menargetkan segmen pasar generasi muda dengan kisaran pembiayaan antara Rp500 juta hingga Rp5 miliar. Untuk itu, BSI memperkenalkan produk Griya Simuda, layanan pembiayaan yang dirancang khusus untuk kaum muda dengan angsuran yang disesuaikan dengan pendapatan nasabah, serta kemudahan dalam proses dan dokumen.

Selain itu, BSI Griya menawarkan berbagai pilihan jangka waktu pembiayaan mulai dari 1 tahun hingga 30 tahun, memberikan fleksibilitas bagi nasabah untuk memilih pembiayaan yang paling sesuai dengan kondisi finansial mereka. Anton juga menjelaskan bahwa produk ini tidak hanya menjawab kebutuhan pasar komersial tetapi juga mendukung program sosial melalui kerja sama dengan BSI Maslahat untuk program qurban dan wakaf produktif.

“Kami optimistis tahun ini pembiayaan griya BSI akan tetap tumbuh seiring dengan kebutuhan rumah bagi masyarakat di semua segmen. Baik pembiayaan griya komersial maupun pembiayaan KPR Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Hal ini sejalan dengan program Asta Cita Pemerintah untuk pemenuhan rumah bagi masyarakat MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah),” ujarnya.

Kualitas pembiayaan tetap menjadi perhatian utama BSI, yang memastikan bahwa non performing financing (NPF) tetap berada di bawah 2,2%. Selain itu, BSI bekerja sama dengan lebih dari 2.900 proyek developer yang menawarkan KPR FLPP, yang informasi lebih lanjut dapat diakses masyarakat melalui aplikasi SIKASEP.

Berkat pertumbuhan bisnis griya yang solid, total pembiayaan BSI pada Maret 2025 tercatat sebesar Rp287,20 triliun, dengan peningkatan tahunan mencapai 16,21%.

“Upaya BSI memberikan kemudahan masyarakat mengakses layanan ini tak terlepas pula dari komitmen perseroan untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui pertumbuhan pembiayaan yang sehat dan sustain,” pungkasnya. (Redaksi)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *