Priok Bangkit dari Kemacetan, Pelindo Susun Formula Cegah Krisis Serupa

Jakarta, 21 April 2025 – Setelah dua hari lumpuh akibat kemacetan, Pelabuhan Tanjung Priok kini kembali berdenyut normal. Truk peti kemas kembali leluasa keluar-masuk dan aktivitas bongkar muat di terminal berjalan lancar. Namun di balik pemulihan ini, Pelindo tengah menyusun formula khusus untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, menyampaikan bahwa pihaknya mengutamakan evaluasi menyeluruh dan strategi jangka panjang guna memperkuat ketahanan sistem logistik pelabuhan.

“Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyaman yang terjadi dalam beberapa hari ini dan terus melakukan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan di pelabuhan, agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” ujar Arif.

Menurutnya, gangguan kemarin terjadi akibat akumulasi beberapa faktor, mulai dari penundaan sandar kapal hingga lonjakan truk secara bersamaan di New Priok Container Terminal 1 (NPCT1). Ketidakseimbangan antara kapasitas terminal dan arus logistik menyebabkan titik macet yang tak terhindarkan.

Sebagai respons cepat, Pelindo melakukan pemindahan sandaran kapal ke terminal lain untuk mengurai kepadatan dan mengoptimalkan pengawasan proses bongkar muat.

“Pada NPCT1 yang menjadi titik pusat kepadatan, hingga saat ini terus kami lakukan pengawasan terhadap proses keluar masuk barang untuk percepatan normalisasi layanan. Untuk mempercepat penurunan kepadatan di NPCT1, Pelindo bersama otoritas terkait melakukan pemindahan sandaran ke terminal lain untuk kapal yang akan melakukan kegiatan bongkar untuk menurunkan tingkat kepadatan lapangan petikemas,” terang Arif.

Dalam jangka pendek, Pelindo mempercepat pelaksanaan Terminal Booking System (TBS) yang akan mengatur kedatangan truk berbasis waktu. Sistem ini diyakini dapat meredam lonjakan trafik di titik-titik kritis.

Sementara itu, Ketua Umum DPP INSA, Carmelita Hartoto, menekankan pentingnya kerja sama semua pihak agar sistem baru ini berjalan efektif.

“Pelindo saat ini sedang menyiapkan solusi jangka panjang untuk mengatasi kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok, salah satunya dengan pembangunan jalan baru. Meski demikian, proyek tersebut memerlukan waktu dan kolaborasi dengan stakeholder terkait,” ujarnya.

Pembangunan jalan baru yang dimaksud adalah New Priok Eastern Access (NPEA), akses langsung dari pelabuhan menuju jalan tol. Proyek ini akan menjadi tulang punggung distribusi logistik nasional ke depan.

“NPEA akan menjadi akses baru yang memperkuat akses eksisting, sehingga mendukung kelancaran pergerakan barang dari dan menuju kawasan industri, termasuk kawasan industri Cikarang, Cibitung, dan kawasan lainnya, ke Pelabuhan Tanjung Priok,” jelas Arif. (Redaksi)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *