Yogyakarta, 13 April 2025 — Lonjakan penumpang selama masa Angkutan Lebaran 2025 tak hanya berdampak pada peningkatan layanan, tetapi juga membuat petugas PT KAI Daop 6 Yogyakarta harus ekstra siaga. Tercatat 129 barang milik pelanggan tertinggal di stasiun maupun di dalam kereta, dengan total nilai fantastis sebesar Rp287.730.000.
Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, mengatakan bahwa semua barang yang ditemukan langsung didata melalui sistem Lost and Found milik KAI. Sebagian besar barang pun telah kembali ke tangan pemiliknya.
“Barang yang tertinggal beragam, mulai dari gadget, pakaian, jam tangan, uang tunai, perhiasan emas, dompet, jaket, hingga helm. Kami langsung masukkan ke sistem dan menindaklanjutinya agar bisa kembali ke pemilik,” ujar Feni dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/4).
Langkah sigap dari petugas tak hanya memberi rasa aman, tapi juga menunjukkan kepedulian KAI terhadap pengalaman pelanggan. Penumpang yang merasa kehilangan barang dapat melaporkannya melalui petugas stasiun atau menghubungi Contact Center 121.
Feni menambahkan, selama musim mudik, petugas announcer rutin mengingatkan penumpang untuk tidak lupa memeriksa barang bawaan, terutama saat turun dari kereta.
“Kami selalu mengimbau penumpang untuk memastikan barang dalam keadaan aman sebelum meninggalkan kursi atau turun dari kereta. Penting juga agar penumpang datang lebih awal ke stasiun dan memeriksa kembali seluruh barang bawaannya,” katanya.
Meskipun penumpang tetap bertanggung jawab atas barang pribadinya, KAI memastikan sistem pelayanan seperti Lost and Found tetap berfungsi optimal sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian terhadap pelanggan.
“Layanan pelanggan terus kami tingkatkan, termasuk melalui pendekatan yang responsif dan humanis. Kami ingin masyarakat merasa yakin dan nyaman menjadikan kereta api sebagai pilihan utama transportasi,” tutup Feni.
Peningkatan signifikan jumlah pengguna jasa kereta selama periode Lebaran juga mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap KAI yang terus membangun layanan transportasi publik yang aman dan profesional. (Redaksi)
