Jakarta, 27 Maret 2025 – Menjelang libur Lebaran 2025, IPC Terminal Petikemas (IPC TPK), anak perusahaan Pelindo Terminal Petikemas, memastikan bahwa layanan bongkar muat petikemas di Tanjung Priok akan berjalan lancar meskipun ada peningkatan arus barang yang signifikan. Dengan langkah-langkah operasional yang telah disiapkan, IPC TPK berkomitmen untuk mendukung kelancaran logistik nasional selama libur panjang ini.
Persiapan yang matang mencakup sejumlah aspek penting, mulai dari kesiapan fasilitas dan alat operasional hingga pengaturan tenaga kerja untuk mengatasi lonjakan aktivitas. IPC TPK juga berkoordinasi erat dengan pengguna jasa dan stakeholder pelabuhan untuk mengoptimalkan pelayanan serta menjaga agar kepadatan YOR tidak menghambat kelancaran distribusi barang.
Corporate Secretary & Hubungan Eksternal IPC TPK, Pramestie Wulandary, menjelaskan bahwa pihaknya telah merencanakan langkah-langkah untuk memastikan bongkar muat tetap optimal selama libur Lebaran.
“Kami memastikan bahwa seluruh kegiatan operasional perusahaan tetap berjalan lancar selama libur Lebaran dan layanan kepada pelanggan tetap optimal, sehingga distribusi logistik tetap berjalan optimal dan mendukung kelancaran rantai pasok nasional,” jelasnya.
Rencana operasional IPC TPK selaras dengan kebijakan Pelindo Holding, yang memberikan insentif bagi pengguna jasa yang tetap melakukan aktivitas bongkar muat selama masa pembatasan angkutan barang dan arus mudik dari 24 Maret hingga 8 April 2025. Insentif ini diharapkan bisa menjaga kelancaran aliran barang dan memberikan stimulus positif bagi sektor logistik.
Perekonomian Indonesia memasuki Ramadan dan Lebaran 2025 dengan kondisi yang menguntungkan, menurut laporan Menko Bidang Perekonomian. Daya beli masyarakat mengalami peningkatan, yang diiringi dengan pertumbuhan sektor manufaktur. Beberapa komoditas juga ikut berperan dalam deflasi, yang berkontribusi pada stabilitas harga di pasar. Hal ini berdampak pada lonjakan permintaan barang yang memperberat aktivitas pelabuhan.
IPC TPK juga mencatatkan pencapaian yang menggembirakan dalam kinerja operasionalnya. Pada Februari 2025, volume petikemas tercatat mencapai 271.521 TEUs, meningkat 17% dibandingkan dengan Februari tahun sebelumnya yang hanya tercatat 232.001 TEUs. Kenaikan ini dipicu oleh peningkatan ekspor-impor di berbagai wilayah, termasuk Sumatera Selatan dan Jambi, serta tingginya permintaan barang seperti karet, kopi, dan kelapa.
Pencapaian ini menunjukkan komitmen IPC TPK dalam menjaga kelancaran arus logistik di Indonesia, terutama di Tanjung Priok yang menjadi salah satu pintu gerbang utama distribusi barang. Dengan kesiapan operasional yang optimal, IPC TPK siap mendukung kelancaran arus barang selama libur Lebaran 2025. (Redaksi)