Surabaya (10/2) – PT Pelindo Terminal Petikemas mencatat peningkatan volume perdagangan peti kemas sebesar 7,1% pada tahun 2024, dengan total 12.489.927 TEUs peti kemas yang dilayani. Angka ini naik dari 11.661.489 TEUs pada tahun 2023.
Corporate Secretary, Widyaswendra, menyebut bahwa pertumbuhan ini mencerminkan aktivitas perdagangan yang meningkat. “Peningkatan terjadi hampir di seluruh terminal peti kemas yang kami kelola,” ujarnya.
Peti kemas domestik mencapai 8.494.402 TEUs, sementara peti kemas internasional mencapai 3.995.525 TEUs. “Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan ekspor dan impor, serta aktivitas logistik dalam negeri,” tambahnya.
Peningkatan volume perdagangan peti kemas ini menunjukkan bahwa Indonesia semakin terintegrasi dalam rantai pasok global. Pelindo berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan dan fasilitas guna mendukung pertumbuhan ini.
Nilai Ekspor Terus Tumbuh
Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) mengakui, kendati ada tantangan selama 2024, namun eksportir Indonesia tetap tumbuh. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), Sekretaris Jenderal GPEI Toto Dirgantoro mengatakan nilai ekspor Indonesia 2024 tumbuh kurang lebih 3%.
Toto mengapresiasi pertumbuhan petikemas yang cukup besar sebagaimana dilaporkan oleh pihak pelabuhan.
“Memang biasanya, pertumbuhan volume petikemas selalu lebih tinggi dari rata-rata nilai ekspor secara nasional, karena adanya juga peti kemas ekpor yang sifatnya hanya untuk reposisi,” katanya.
Toto memprediksi nilai ekspor tahun 2025 akan tumbuh lebih tinggi yakni pada angka 4%. Dia berharap, dengan asumsi nilai ekspor 4%, pertumbuhan volume petikemas ekspor akan lebih tinggi.
“Untuk mendukung hal tersebut, kami berharap Pelindo mengembangkan salah satu pelabuhannya untuk menjadi hub nasional, sehingga tidak perlu mengandalkan Singapura atau Tanjung Pelepas Malaysia untuk melakukan transshipment sehingga bisa memangkas biaya ekspor,” tegas Toto.
Ekspor Indonesia yang tetap tumbuh positif juga tercermin dalam volume yang ditangani perusahaan pelayaran pada 2024. Ocean Network Express (ONE), salah satu perusahaan pelayaran (main liner operator) asal Jepang, mengakui pertumbuhan ekspor Indonesia selama tahun 2024.
President Director PT Ocean Network Express Indonesia dan sekaligus Country Head ONE untuk Indonesia Keishin Watanabe, mengatakan volume ekspor yang dilayani perusahaan tersebut pada tahun lalu mengalami pertumbuhan sekitar 5-10%, atau sekitar 400,000 TEUs.
“Impor juga hampir sama, namun angkanya sedikit lebih kecil,” kata Watanabe.
Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya melaporkan bahwa nilai ekspor Indonesia Januari hingga Desember 2024 mencapai 264,7 miliar dolar Amerika Serikat (AS), naik 2,29% jika dibandingkan dengan tahun 2023.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan dari total nilai tersebut ekspor nonmigas yang mencapai 248,83 miliar dolar AS atau naik sebesar 2,46%. (redaksi)